Bogor, Pelita
Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Serang Provinsi Banten, sejak Kamis (27/11) melakukan penelitian terhadap sejumlah benda yang diduga fosil rahang gajah raksasa, yang ditemukan warga desa Bantarjati Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Sabtu (22/11).
Tim dari BP3 saat ini sedang melakukan penelitian, terhadap benda tersebut, Kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor, Ridwan Ardiwinata, Kamis (27/11).
Dikatakan, Ridwan beberapa hari sebelumnya pihaknya juga telah menurunkan stafnya untuk melihat keberadaan benda yang diperkirakan sudah berusia 1500 sebelum masehi itu.
Benda tersebut sudah diamankan, sekarang kita masih menunggu hasil penelitian dari BP3 Serang. Kalau memang benar itu, fosil maka akan disimpan di cagar budaya, ungkapnya.
Ikhwal penemuan fosil tersebut bermula ketika salah seorang warga bernama Enti warga Desa Bantarjati, Kecamatan klapanunggal yang sedang mencari batu kali di Sungai Cileungsi.
Enti menemukan Sejumlah batu seberat sekitar 5 kilogram dengan panjang 30 cm, tinggi 20 cm dan lebar 10 cm menyerupai rahang binatang.
Karena menemukan batu aneh lalu batu itupun kemudian dibawa pulang ke rumah dan disimpannya selama dua hari. Merasakan aneh dengan batu penemuannya tersebut, pada hari Selasa (25/11) Enti pun melaporkan temuannya tersebut ke aparat desa Bantarjati dan Kecamatan Klapanunggal.
Mendengar laporan tersebut, aparat Desa Bantarjati dan Kecamatan Klapanunggal, langsung melakukan pemeriksaan di lokasi penemuan batu fosil tersebut. Di lokasi tersebut, ternyata masih ditemukan bagian tubuh binatang tersebut. Petugas pun kemudian melaporkannya ke Dinas kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor.
Untuk sementara, batu fosil yang berhasil diangkat ini kita amankan terlebih dahulu. Kita juga sudah meminta kepada Disbudpar Kabupaten Bogor untuk segera turun ke lokasi. Sebab, benda tersebut berada di tengah-tengah sungai. Jika banjir datang ditakutkan fosilnya akan terbawa arus, kata camat Klapa Nunggal Wawan Munawar Sidik.
Lebih lanjut Wawan mengatakan, benda yang berhasil diangkat dari dasar sungai Cileungsi tersebut berupa gigi geraham, rahang dan sebagian kepala. Sedangkan untuk badan dan anggota tubuh lainnya masih berada di dasar sungai tersebut.
Kita sendiri belum tahu, benda itu tubuh binatang apa. Yang pasti ukuran tubuhnya sangat besar. Dan tubuh itu belum bisa diangkat karena berada di tengah-tengah sungai, kata Wawan.
Wawan mengatakan, pihaknya mendesak Disbudpar agar segera mengamankan benda yang diduga fosil tersebut. (ck-17)
sumber : Harian Umum Pelita